I. PENGERTIAN TEORI EVOLUSI DAN PROSES TERJADINYA
Evolusi adalah perkembangan yang terjadi secara bertahap yang mempengaruhi segala aspek kehidupan di dunia baik ekonomi, sosial, politik, dan dalam menjelaskan sejarah hidup manusia, hewan, tumbuhan, maupun hal – hal lainnya.
Evolusi pada dasarnya merupakan proses perubahan suatu keadaan dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya teori evolusi dicetuskan oleh Charles Darwin sekitar abad 19. Akan tetapi sebenarnya ide awal teori ini telah ada sejak zaman aristoteles. Namun, Darwin tetaplah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi dengan menghasilkan karya terbaiknya mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam. Inspirasi awalnya terdapat pada burung finch. Ketika berada di kepulauan Galapagos, bagian dari ekspedisi HMS Beagle, Darwin melihat bahwa paruh burung finch berbeda-beda, tergantung dari pulau mana asalnya. Ini adalah salah satu contoh bagaimana burung finch menyesuaikan diri dengan kondisi pulau yang berbeda-beda. Contohnya, di pulau yang satu, paruh burung finch kuat dan pendek dan cocok untuk memecahkan kulit kacang yang keras. Di pulau lainnya, paruh burung finch sedikit lebih panjang dan lebih tipis, cocok untuk mengisap jenis makanan yang berada di pulau itu. Hal ini membuat Darwin berpikir akan suatu kemungkinan bahwa burung finch tidak diciptakan begitu saja, melainkan melalui proses adaptasi. Waktu adalah faktor penting dalam evolusi. Proses evolusi memerlukan waktu yang sangat lama. Menurut Darwin, ada dua mekanisme yang mendasari evolusi. Pertama, proses evolusi membawa spesies yang ada untuk berinteraksi dengan kondisi ekologinya. Mekanisme yang kedua adalah kelahiran spesies baru dari hasil variasi di spesies yang ada. Ini terjadi bila suatu group mahluk hidup menjadi terpisah dan pada akhirnya mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda. Pada 1859, Darwin menerbitkan "On the Origin of Species by means of Natural Selection",sebagai wujud bahwa seleksi alam lah yang merupakan mekanisme evolusi.
Menurut Ernst Mayr (2001), Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi:
1. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
2. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
3. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
4. Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan
5. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi
http://erabaru.net/iptek/55-iptek/3371-teori-evolusi-kekeliruan-terbesar-dalam-ilmu-pengetahuan.html
II. PENGEMUKA TEORI – TEORI EVOLUSI
Dalam buku Koentjaraningrat “ Sejarah Teori Antropologi 1”, ia mengemukakan beberapa pengemuka teori evolusi, diantaranya:
a. Teori evolusi sosial universal
Teori Ini dikemukakan oleh Herbert Spencer. Konsep ini dituangkannya dalam bukunya “Descriptive Sociology” (1873-1934). Spencer menjabarkan mengenai asal mula religi yang tertua adalah penyembahan kepada roh nenek moyang. Bentuk religi ini muncul karena manusia sadar dan takut akan maut. Spencer menyadari bahwa bentuk religi ini akan berevolusi ke tingkat yang lebih kompleks dan berbeda – beda, seperti penyembahan kepada dewa – dea, totemisme, polytheisme, hingga kepercayaan pada 1 Tuhan ( Monotheisme).
Evolusi hukum pada masyarakat pada mulanya adalah hukum keramat. Timbul karena rasa takut apabila melanggar aturan – aturan para nenek moyang. Kemudian berevolusi pada hukum yang sekuler (keduniaan) hingga hukum yang berdasarkan undang-undang atau sejenisnya (hukum tertulis). Spencer juga mengemukakan evolusi pada umumnya tentang siapa yang paling berkuasa, yang sanggup bertahan, maka ialah yang paling cocok dengan lingkunganya (Survival of The Fittest).
b. Teori evolusi keluarga
Johan Jacoeb Bachofen adalah pencetus teori evolusi keluarga. Teorinya diuraikan dalam bukunya “Das Mutterrecht”(1861) yang berarti peraturan tentang hukum ibu. Dalam teorinya, ia menuturkan 4 tingkatan evolusi keluarga:
1. Promiskuitas, keadaan dimana manusia hidup secara bebas
2. Matriarkhat , keadaan dimana ibu lah yang berhak atas anak-anaknya.
3. Patriarkhat, keadaan dimana sang ayah berperan sebagai pemimpin bagi keluarganya.
4. Parental / bilateral , keadaan dimana kedudukan antara ayah dan ibu adalah sama, walau pada hakikatnya laki – laki tetap sebagai pemimpin keluarga, tetapi ibu juga memiliki hak penuh atas anak – anaknya.
c. Teori evolusi kebudayaan
Dikembangkan oleh Lewis Henry Morgan (1818-1881). Ia membuat konsep evolusi masyarakat dalam karyanya “Ancient Society “ (1877). L.H.Morgan dan E.B Tylor mengembangkan aliran teori evolusi linier. Mereka menyatakan bahwa sosial budaya umat manusia di dunia berkembang secara paralel pada tahapan – tahapan yang sama.
d. Teori evolusi religi
Teori ini dikembangkan oleh E.B Tylor . asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa. Hal ini didasarkan atas 2 azas :
1. Perbedaan yang tampak pada manusia antara hal – hal yang hidp dan hal – hal yang mati.
2. Peristiwa mimpi sehingga manusia mulai membedakan jasmani dan jiwanya.
Sumber : Koetjaraningrat.2007.Sejarah Teori Antropologi 1. Jakarta: Universitas Indonesia.
III. PENDEKATAN DAN CONTOH TEORI EVOLUSI
Contoh teori evolusi pada perkembangan manusia, pengetahuan, dan teknologi.
http://www.speedytown.com/goodday/index.php/contoh-gambar-teori-evolusi-dalam-versi-kartun/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar